TUGAS 05
MAKALAH SISTEM BERKAS
ORGANISASI BERKAS INDEXED RANDOM
DISUSUN OLEH
Nama :
ALFIANDR
NIM : 121051128
Mata Kuliah :
Sistem Berkas
Jurusan
Teknik Informatika
Fakultas Teknologi
Industri
Institut Sains dan
Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem adalah suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain (Fatta,
2007). Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi
yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu
tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda (jagatsisteminformasi.blogspot.com,
30 Maret 2015).
Berkas adalah kumpulan
informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada tempat penyimpanan
sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari
penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat ditulis ke penyimpanan
sekunder kecuali jika berada dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan
program (baik source maupun bentuk
objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik,
alfanumerik, ataupun biner. Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks.
Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang
didefinisikan oleh pembuat berkas atau pengguna. Informasi dalam berkas
ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak ragam jenis informasi yang dapat
disimpan dalma berkas, sesuai dengan jenisnya masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun
ke dalam baris-baris (Pangera dan Ariyus, 2005).
Sistem Berkas adalah
sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan
eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu. Organisasi
berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record
dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur.
Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015). Model dasar organisasi
berkas/file terdiri atas 3 macam, yaitu: Sequential
File, Random File, dan Indexed Sequential
File (Noersasongko dan Andoko, 2010). Pada makalah ini akan dibahas
mengenai organisasi berkas indexed random file.
Pada pembahasan makalah ini meliputi apa yang dimakssud dengan organisasi
berkas indexed
random, pengaksesan secara random, susunan index
sequential dan index random,
serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas indexed
random.
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas indexed
random?
2.
Bagaimana pengaksesan file secara random?
3.
Bagaimana susunan index sequential dan index random?
4.
Apa keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index random?
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimakssud dengan organisasi berkas indexed
random, pengaksesan secara random, susunan index sequential
dan index random,
serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas indexed
random.
Manfaat
yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperoleh
pengetahuan mengenai apa yang dimakssud dengan organisasi berkas indexed
random, pengaksesan secara random, susunan index
sequential dan index random,
serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas indexed
random.
BAB II
A. Organisasi Berkas Indexed Random
Jika
file dikatakan sebagai sebuah tabel, maka organisasi file random
adalah kita membentuk tabel dengan mengisi setiap baris tabel yang dimulai dari
baris berapapun yang kita kehendaki dan selanjutnya kita bebas pula mau mengisi
baris-baris berikutnya di nomor baris berapa saja. Hal yang perlu diperhatikan
bahwa jangan sampai terjadi collision, yaitu benturan pengunaan nomor
baris yang sama untuk pengisian data yang berbeda. Di dalam teori pengalamatan
(addressing), maka hal semacam ini disebut dengan pengalamatan mutlak,
artinya, programmer bebas menentukan di (alamat) mana saja sebuah record
akan disimpan ke dalam memori komputer.
Pengorganisasian
file secara random ini tidak efektif jika kita menggunakan media
penyimpanan magnetic tape (contoh : kaset) karena sifat dari kaset
adalah sequential, baik untuk pengorganisasian datanya, maupun
pengaksesannya. Namun, karena biasanya kita menggunakan floppy disk
(disket) atau hard disk untuk menyimpan file, maka organisasi file
random ini bisa dilakukan secara efektif (aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/5.-berkas-dan-akses[1].doc,
31 Maret 2015).
![](file:///C:\Users\phantom\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Gambar
1. Lambang Random/ Direct Data di Flowchart
Random file merupakan suatu cara ataupun suatu
metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara random atau
langsung. Dengan demikian, random file juga disebut sebagai Direct Access File (bisa dibaca secara
langsung). Dalam hal ini, tempat penyimpanan data sudah diatur sedemikian rupa,
sehingga setiap data akan tersimpan didalam tempat-tempat yang telah ditentukan
sesuai dengan nomor data yang dimiliki-nya (deagestano.blogspot.com/, 31 Maret
2015).
B. Pengaksesan Secara Random
Pengaksesan atau
pengolahan atau pemrosesan data yang dilakukan secara random adalah
dengan melakukan akses yang dimulai dari baris berapa saja dari sebuah tabel dan
selanjutnya terserah ke baris-baris mana saja untuk akses berikutnya. Ibarat
kita akan mendengarkan lagu kelima dari sebuah compact disc (CD), maka
kita dapat langsung (direct) menuju ke lagu tersebut tanpa harus melalui
lagu-lagu sebelumnya, dan selanjutnya kita juga bisa mendengarkan lagu
keberapapun sesuai keinginan kita. Pengorganisasian secara sequential
tidak dapat diakses secara random (aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/5.-berkas-dan-akses[1].doc,
31 Maret 2015).
C. Susunan Index Sequential dan Index Random
Berikut adalah penjelasan
mengenai susunan Index Sequential dan Index Random (Sutanta, ___):
1.
Index Sequential
1.1 Digunakan oleh IMS.
1.2 Disebut secondary
indexing.
1.3 Index disusun sequential.
1.4 Pengaksesan ke index
secara sequential.
1.5 Memungkinkan mengakses record ke index secara sequential.
Contoh:
![](file:///C:\Users\phantom\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Gambar 2. Susunan index yang disusun sequential.
Keterangan:
-
Setiap record mempunyai 1 nilai entry dalam index.
-
Index entry urut ascending.
-
Berkas target tidak
harus urut ascending.
-
Akses ke index secara sequential.
2.
Index Random
2.1 Digunakan oleh DMS II dari Burrough.
2.2 Index disusun sequential.
2.3 Pengaksesan ke index secara random.
Contoh:
![](file:///C:\Users\phantom\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
Gambar 3. Susunan index
yang disusun random.
Keterangan:
-
Nilai kunci aktual ke
RR, kemudian dihitung alamat record-nya.
-
Korespondensi 1-1 antar
alamat dan record fisik.
-
Akses ke index melalui pengenal Randomizer.
Dalam organisasi
berkas index random terdapat
keuntungan dan kerugian, yaitu (as1994.wordpress.com, 31
Maret 2015):
1.
Keuntungan Random File
Sangat
sesuai untuk kebutuhan File Transaksi, sebab transaksi harus diproses saat
kejadian berlangsung. Data yang tersimpan tidak harus urut (sorted). Untuk pemrosesan lebih efisien,
sebab ada beberapa file yang memerlukan perubahan saat proses berlangsung.
Lebih cepat dalam hal pemanggilan data. Beberapa data yang tersimpan didalam
file, bisa diperbaiki dalam waktu bersamaan.
Keuntungan
lain mengakses data melalui akses random
adalah kita bisa langsung menuju ke record
yang akan kita akses tanpa harus melalui record-record
sebelumnya sebagaimana harus dilakukan untuk akses secara sequential. Namun demikian, organisasi file random dapat juga diakses secara sequential (berurut dari record
pertama ke record-record sesudahnya).
Bila diilustrasikan, kita juga dapat mendengar lagu yang direkam di CD secara
berurut dari awal hingga akhir (aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/5.-berkas-dan-akses[1].doc,
31 Maret 2015).
2.
Kerugian Random file
Memerlukan
adanya back-up data. Sebab transaksi
yang diperbaiki setiap saat bisa menghilangkan jejak data asal. Data yang
tersimpan mempunyai potensi lebih cepat rusak. Kapasitas media penyimpanan
memory menjadi besar. Memerlukan hardware dan software yang lebih kompleks
apabila dibanding Sequential file.
Kesulitannya, jika kita
akan mengakses secara langsung (direct) ke record tertentu, maka
kita harus tahu nomor recordya (ilustrasi : bila kita akan mendengarkan
lagu tertentu di CD, maka kita harus tahu judulnya, lalu kita lihat daftar
isinya, baru kita pilih lagu itu).
BAB III
Berdasarkan
hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Random file
merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang
dilakukan secara random atau langsung,
random file juga disebut sebagai Direct
Access File (bisa dibaca secara langsung).
2.
Pengaksesan data yang dilakukan secara random
adalah dengan melakukan akses yang dimulai dari baris berapa saja dari sebuah
tabel dan selanjutnya terserah ke baris-baris mana saja untuk akses berikutnya.
3.
Susunan index dapat secara sequential dan random.
4.
Organisasi berkas indexed
random sesuai untuk kebutuhan File Transaksi, sebab transaksi harus
diproses saat kejadian berlangsung.
5.
Kerugian dari organisasi berkas indexed random yaitu memerlukan adanya back-up data.
Kajian
dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut mengenai
organisasi berkas indexed random sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutanta, E., ____, Pokok Bahasan 6 Organisasi Berkas Indexed Random, Modul Kuliah Teknik
Informatika IST AKPRIND Yogyakarta.
aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/5.-berkas-dan-akses[1].doc, 12 Juni 2015, diakses 12 Juni 2015.
http://deagestano.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential.html, diakses 12 Juni 2015.
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html,
diakses 12 Juni 2015.
http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html, diakses 12 Juni 2015.
https://as1994.wordpress.com/2013/10/24/organisasi-berkas-sequential/, diakses 12 Juni 2015.
http://asdyaniarya.blogspot.com/2015/04/tugas-05-makalah-organisasi-berkas.html
, diakses 12 Juni 2015.
, diakses 12 Juni 2015.
0 komentar:
Posting Komentar